5.4 FAKTOR-FAKTOR PENENTU PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA
1. Barang Modal
Agar ekonomi dapar
bertumbuh, stok barang modal harus ditambah dengan cara investasi. Untuk
meningkatkan investasi dengan cara menangani faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi. Salah satu contohnya adalah tingkat Pengembakian yang diharapkan
karena, kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan,
sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal masyarakat.
2. Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya
di negara sedang berkembang (NSB), tenaga kerja (TK) masih merupakan faktor
produksi yang domain. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh
terhadap peningkatan output. Untuk meningkatkan output secara efisien, pilihan
yang rasional adalah teknologi padat modal.
3. Teknologi
Penggunaan teknologi yang
makin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari
peningkatan output. Memang sulit mengatasi mengatasi dualisme dampak
tekonologi. Babarapa ekonom telah mencoba mencari jalan bukan untuk mengatasi,
melainkan untuk mengurangi keterpisahan antara kesempatan kerja dan tekonologi.
Salah satu konsep yang diajukan adalah penggunakaam teknologi madia atau tepat
guna di NSB. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat memanfaatkan secara
optimalapa yang ada dalam diri dan lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan
teknologi tepat guna adalah ditekannya pemborosan penggunaan SDA atau energi
dalam proses produksi.
4. Uang
Dalam perekonomian modern,
uang memegang peran dan fungsi sentral. Uang akan sangat memberi konstribusi
bagi pertumbuhan ekonomi, selama penggunaanya sangat efisien. Tingakat
efisiensi peenggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi sistem
perbankan. Bardasarkan pemikiran inilah pemerintah Indonesia sejak 1983
membenahi sistem keuangan dengan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebab dengan pembenahan tersebut proses alokasi sumber daya keuangan
sudah lebih baik dan efisien dibanding periode sebelum tahun 1983.
5. Manajemen
Manajemen adalah peralatan
yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi
perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik,
terkadag jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang
berlimpah dan teknologi tinggi.
6. Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Para pengusaha mempunyai
perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan
masyarakat. Kemampuan mengkombinasikan input ini dapat disebut sebagai
kemampuan inovasi. Sejarah perkembangan perekonomian yang telah maju, juga
membuktikan betapa besarnya peranan para wirausahawan dalam memajukan
perekonomian.
7. Informasi
Syarat agar pasar berfungsi
sebagai alat alokasi daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang
sempurna dan seimbang (perfect and simetric information). Kegagalan
pasar merupakan akibat tidak terpenuhinya asumsi ini.
D. Perubahan Struktur Ekonomi
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia.
D. Perubahan Struktur Ekonomi
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia.
Sumber:www.fuadmuhammadk.blogspot.com
www.Tenagasosial.com
www.Wikipedia.org
No comments: